artikel nasi

Nasi Dingin dan Nasi Panas, Mana Yang Lebih Baik?

Dari berbagai macam makanan pokok yang ada, seperti singkong, kentang ataupun ubi, nasi tetaplah menjadi makanan pokok wajib orang Indonesia. Padahal awalnya nasi bukanlah makanan pokok kebanyakan orang Indonesia. Namun, sejak masa kemerdekaan, masyarakat Indonesia mulai paham cara bercocok tanam dan pertanian. Akhirnya beras menjadi tanaman yang populer saat itu.

Alasan lainnya yaitu karena mengonsumsi nasi sangat cocok bersama lauk apapun, mau lauk kuah, tumis atau goreng. Nasi tetap terasa enak karena tidak memiliki rasa khusus dan teksturnya juga tidak terlalu lembut atau terlalu keras. Misalnya saja singkong, teksturnya yang agak padat dan keras membuat orang malas mengunyah terutama untuk orang tua. Ataupun sagu, walupun lembut namun tak semua orang menyukai tekstur sagu yang kenyal.

Nasi putih

Selain permasalahan dari tekstur, ada juga permasalahan lain, yaitu mengonsumsi nasi ketika masih hangat atau nasi saat dingin. Nah Kawan JE pasti tahu kan bagaimana rasanya makan nasi yang baru matang dan masih hangat, kemudian campur dengan lauk pauk atau sayuran? Pasti rasanya lebih nikmat dan menaikan nafsu makan ya, karena nasinya juga masih hangat. Selain itu lebih banyak orang yang suka mengonsumsi nasi panas daripada nasi dingin, malah kebanyakan orang akan memanaskan kembali nasi dingin di rice cooker agar menjadi hangat kembali.

Jadi sebenarnya, antara nasi panas dan nasi dingin, manakah yang lebih baik dan sehat?? Berikut ini ada beberapa penjelasan dari berbagai aspek.

Nasi Dingin Lebih Cocok Untuk Penderita Diabetes

Diabetes (penyakit gula darah tinggi) menjadi penyakit yang menakutkan, karena tidak hanya menyerang orang dewasa saja, namun anak kecil juga bisa terkena penyakit ini. Bahkan menurut data dari International Diabetes Federation (IDF) terdapat sekitar 425 juta orang di seluruh dunia menderita penyakit gula darah tinggi. Sedangkan di Indonesia, penyakit ini menyerang sekitar 12% penduduk Indonesia.

Mengukur tingkat diabetes

Tentu hal ini menjadi momok bagi kebanyakan orang, terlebih bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes di keluarga. Salah satu hal yang bisa membuat diabetes yaitu tingginya kadar gula dalam darah. Sering mengonsumsi makanan manis berlebih dan bergadang menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini membuat para penderita diabetes harus membatasi beberapa makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, salah satunya yaitu nasi putih.

Namun jangan khawatir, untuk kamu penderita diabetes, kamu bisa mengurangi zat pati dalam nasi dengan cara mengonsumsinya ketika dingin. Nasi dingin memiliki kadar indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi yang baru matang. Selain itu, jika nasi sudah menjadi dingin, maka zat pati akan lebih sulit tercerna sehingga tidak banyak karbohidrat yang terserap oleh usus.

Meskipun begitu, kamu perlu mengonsumsi nasi dingin dalam jangka panjang untuk merasakan efeknya serta bisa menstabilkan kadar gula darah. Jika hari ini kamu mengonsumsi nasi dingin lalu besok mengonsumsi nasi yang baru matang, maka kadar gula darah tidak akan stabil. Jaga juga konsumsi makanan manis lainnya seperti minum bersoda, atau makanan yang berlemak dan berkalori tinggi.

Tidak Ada Masalah Untuk Mengonsumsi Nasi Yang Baru Matang

Walaupun banyak sekali kabar yang beredar mengenai nasi panas yang kurang baik karena bisa menyebabkan diabetes, namun belum ada penelitian lebih lanjut yang membuktikan pernyataan ini. Jika untuk penderita diabetes, sudah pasti nasi putih menjadi pantangan, namun nasi dingin lebih baik daripada nasi putih yang baru masak. Akan tetapi untuk orang yang masih sehat, boleh-boleh saja untuk mengonsumsi nasi yang baru matang.

Nasi baru matang

Terlihat dari kalorinya, nasi panas ataupun nasi dingin memiliki kalori yang sama, yaitu 175 kilo kalori/100 gram, jadi tidak memiliki perbedaan khusus selain indeks glikemik tadi. Pada nasi dingin, kadar indeks glikemik lebih rendah sehingga lebih baik untuk penderita penyakit gula darah tinggi. Hal tersebut karena nasi dingin tidak akan langsung menaikan kadar gula darah dalam tubuh. Berbeda dengan nasi yang baru matang, ketika kamu konsumsi maka kadar gula darah akan langsung naik.

Semua Tergantung Dari Porsi

Kamu sudah mengonsumsi nasi dingin, tapi makan nasi sampai nambah 2 kali? Itulah yang bisa menjadi boomerang untuk kesehatan kamu. Batas konsumsi nasi perhari untuk wanita dewasa yaitu tidak melebihi 400 gram, sedangkan untuk pria dewasa sebaiknya tidak melebihi 500 gram. Konsumsi nasi melebih batas tersebut sudah pasti akan membuat tubuh kamu terkena penyakit, seperti kelebihan gula, sembelit, dan kenaikan berat badan.

Jadi percuma saja kamu mengonsumsi nasi dingin dengan tujuan agar tidak terkena penyakit ini, namun mengonsumsinya dalam jumlah banyak dan melebihi batas konsumsi perhari. Apalagi jika ditambah dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis lainnya, karena nasi bukanlah satu-satunya penyebab seseorang terkena penyakit gula darah tinggi atau mengalami kenaikan berat badan.

Makan nasi

Selama ini persepsi orang selalu menyalahkan nasinya, padahal porsi harus menjadi patokan terlebih dahulu. Penderita penyakit gula darah tinggi tidak selalu membatasi makanannya, namun wajib untuk membatasi porsi. Kalau sudah mengonsumsi nasi sesuai dengan kebutuhan sehari, maka kadar gula darah tidak akan naik. Apalagi jika menyeimbangkan gaya hidup dengan berolahraga dan konsumsi sayur-sayuran, maka kadar gula darah akan perlahan turun.

Nasi Dingin Juga Bisa Memberikan Dampak Buruk?

Merasa aman karena sudah mengonsumsi nasi dingin? Mungkin kamu mesti berpikir lagi. Karena walaupun sudah menekan kenaikan indeks glikemik dan kadar gula darah dengan mengonsumsi nasi dingin, namun kamu masih bisa terkena penyakit lainnya. Menurut penelitian beberapa ahli, nasi dingin bisa mempengaruhi metabolisme dan meningkatkan risko keracunan makanan. Hal ini karena adanya bakteri Bacillus Cereus pada nasi dingin yang tersimpan dalam waktu yang lama.

Tapi jika Anda menyimpan nasi dingin tersebut dalam kulkas, maka tidak terlalu bermasalah. Hal ini bisa membuat bakteri tersebut cepat tumbuh, yaitu ketika berada dalam suhu 4-60 derajat celcius. Suhu kulkas yang lebih dingin akan membuat bakteri Bacillus Cereus tidak cepat menyebar dan berkembang biak, sehingga akan lebih aman.

Nasi dingin

Selain itu, ini memang hanya rentan kepada orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, ibu hamil dan juga anak-anak. Untuk kamu yang memiliki kesehatan dan daya tahan tubuh baik, tidak terlalu masalah. Walaupun begitu, harus tetap jaga kebersihan dengan menaruh nasi pada tempat yang aman ya, salah satunya dengan menyimpan dalam kulkas. Setelah itu bisa dipanaskan lagi di dalam rice cooker.

Itu dia beberapa penjelasan mengenai nasi panas dan nasi dingin, jadi manakah yang lebih baik? Keduanya baik dan boleh untuk kamu pilih, hanya saja beberapa orang harus membatasi konsumsinya yaitu penderita penyakit gula yang harus mengurangi makan nasi terutama nasi yang baru matang. Lalu untuk nasi dingin, sebelum mengonsumsisnya kembali lebih baik kamu memanaskannya dulu di rice cooker.

Kalau kamu mau mencari Rice Cooker berkualitas dengan harga bersahabat, kamu bisa dapatkan yang original dengan garansi resmi dan berbagai fitur hanya di jualelektronik.com. Alamat showroom ada di Ruko Harco Elektronik Blok P Nomor 28-29, Mangga Dua, Jakarta Pusat. Whatsapp 081807005080 dan email info@catur.co.id